KNS : Parikesit Lahir


Perang Baratayudha usai sudah

Perang yang telah merengut ribuan prajurit-prajurit pilihan yang hanya mengikuti panggilan negara dan perintah senopati, menghadirkan penderitaan dan sengsara bagi semua.

Perang yang telah menghilangkan nyawa ratusan para satria pinunjul yang saling bertarung mempertahan harga diri dan mengumbar kedigdayaan, menyisakan perih dan duka yang dalam.

Perang yang mempertahankan sejengkal hak atas kepemilikan negara oleh para penguasa, begitu banyak mengorbankan jiwa, raga dan airmata bersimbah darah.

Perang yang mengatasnamakan perjuangan dan kebenaran, telah menghancurkan persaudaraan dan meluluhlantakan bangunan-bangunan kasih sayang.

Perang Baratayudha telah menguras habis airmata Kunthi. Perang itu semakin menyayat hatinya hingga terasa luka seperih-perihnya. Duka kembali mnyeruak manakala mengingat kembali pertarungan antara Karna dan Arjuna, dua orang putranya yang gagah rupawan. Dan seperti yang disaksikannya kemudian, salah satunya kemudian menuemui ajal ditangan yang lawannya. Hati ibu mana tiada perih menyaksikan perseteruan antara Saudara sendiri yang berujung pada ajal menjemput. Hati ibu mana yang tidak merintih, saat menerima kabar satu persatu anak-anaknya berguguran terbunuh.

Perang memang kejam. Dimana-mana tidak ada kebahagiaan yang tercipta dalam perang.

Begitu-pun para Pandawa. Meskipun kemenangan mereka genggam atas saudaranya Kurawa, namun sesudahnya hati tetap merana. Saat merunut kembali kisah masa lalu bersama para Saudara satu darahnya. Meskipun acap dan sepanjang hidupnya mereka selalu dizalimi, namun itulah yang mendewasakan mereka. Ibarat pupuk, semakin menyuburkan kebijaksanaan mereka dalam menyikapi hidup dan menjalaninya.

Namun semua telah terjadi, semua telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Kehidupan harus berlanjut. Puing-puing berserakan harus ditata ulang tuk menjadi bangunan nan megah dan menyenangkan.

Hati-hati yang luka harus segera terobati. Jiwa-jiwa yang merana harus segera menemukan kesegaran. Dan hidup kemudian harus lebih baik.

Semangat itulah yang dihembuskan oleh Kresna dan Baladewa kepada para Pandawa dan keluarganya. Semangat tuk segera keluar dari rasa sesal dan menatap masa depan cemerlang. Semangat yang berlandaskan bahwa, segala kemuliaan butuh pengorbanan asalkan perjuangannya tetap berada dalam rel kebenaran.

Memang … mudah dikatakan namun sangat sulit untuk menerima kepahitan bila itu dirasakan sendiri. Arjuna, satria penengah Pandawa, kehilangan begitu banyak orang-orang terkasih. Salah satunya adalah putra kesayangannya, Abimanyu. Abimanyu tewas mengenaskan sementara istrinya, Dewi Utari tengah mengandung buah cintanya.

Ya … saat perang usai dan menimbulkan banyak persoalan baru, seorang bayi terlahir kedunia.

Parikesit Lahir oleh Ki Nartosabdho

 

Update terakhir new upload : 29032014

http://www.4shared.com/folder/5Ti736LE/19_online.html

Jumlah File : 16 File

17 thoughts on “KNS : Parikesit Lahir”

  1. Terima kasih. Namun sayang, file no. 14 tidak berhasil diunduh. Sepertinya rusak. Mohon diperbaiki. Salam

  2. Kangmas Prabu … ingkang no. 1 kok boten saged nggih ? Pesenipun link rusak …

    Nuwun.
    ~noeg~

    1. Untuk ngecek file rusak atau tidak silahkan playernya di play …
      Bila tidak jalan, coba di refresh (reload)
      Saya coba play jalan berarti bisa di download
      nuwun

  3. alhamdulillah. matur suwun mas, pass word parikesit lair saget dipun “eksekusi”. lan kulo saged ngunduh file ipun.
    kulo madosi password e babat wanamarta dening ki narto sabdo kok mboten wonten nggih……… cobi dipun cek malih mas prabu, mbok menawi dereng dipun pasang. nopo kulo ingkang mboten tliti ? kamongko sampun kulo print, ngapunten, suwun.

  4. Lha yo, jarene nglestarekne budoyo. Nanging kok angel banget olehe ngundhuh. Lan maneh, sarono internet iki lak dipandegani wong monco. Artine teknologine wong kono. Bongsone dhewe yo ojo melu-melu nggunakne corone wong liyan kui kanggo nyekal budoyone dhewe. Nyapo kok ngangge di password. Wong kabeh wis podho weruh yen simpatisan budoyo jawi kui ora mahir internetan. Matur nuwun lan nyuwun tanggapanipun kang Prabu.

Leave a comment